Belajar
cara kerja engine diesel
Sekilas tentang Mesin Diesel
(How Diesel Engine Work)
1) Prinsip
Kerja Mesin Diesel
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu
bentuk motor pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor
bensin dan turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi
(compression ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh
suhu kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor
bensin disebut motor penyalaan busi (spark ignition
engine) karena penyalaan bahan bakar
diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi. Cara pembakaran dan pengatomisasian
(atomizing) bahan bakar pada motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran bahan bakar dan
udara melelui karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala
listrik dari busi. Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke
dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan
sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak
mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang
bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka
partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk
proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka
diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600ºC.
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan sistem pengapian seperti halnya
pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan
bakar yang berupa pompa injeksi (injection pump) dan pengabut (injector) serta
perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus
mempunyai sifat dapat terbakar sendiri
(self ignition). Penampang mesin diesel secara sederhana dapat dilihat
pada Gambar.
2) Keuntungan
dan Kerugian mesin diesel
Motor diesel juga mempunyai keuntungan dibanding motor
bensin, yaitu:
a) Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi
panas lebih baik, biaya operasi lebih hemat karena solar lebih murah.
b) Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit,
karena tidak menggunakan sistem pengapian
c) Jenis bahan bakar yang digunakan lebih banyak
d) Operasi lebih mudah dan cocok untuk kendaraan besar,
karena variasi momen yang terjadi pada perubahan tingkat kecepatan lebih kecil.
Di samping itu motor diesel memiliki kerugian, yaitu:
a) Suara dan getaran yang timbul lebih besar (hampir 2
kali) daripada motor bensin. Hal ini disebabkan tekanan yang sangat tinggi
(hampir 60 kg/cm2) pada saat pembakaran
b) Bobot per satuan daya dan biaya produksi lebih besar,
karena bahan dan konstruksi lebih rumit untuk rasio kompresi yang tinggi
c) Pembuatan pompa injeksi lebih teliti sehingga
perawatan lebih sulit
d) Memerlukan kapasitas baterai dan motor starter yang
besar agar dapat memutar poros engkol dengan kompresi yang tinggi.
Secara singkat prinsip kerja motor diesel 4 tak adalah
sebagai berikut:
a) Langkah isap, yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke
TMB. Udara diisap melalui katup isap sedangkan katup buang tertutup.
b) Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB
ke TMA dengan memampatkan udara yang diisap, karena kedua katup isap dan katup
buang tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara dalam silinder tersebut akan
naik.
c) Langkah usaha, ketika
katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel bahan bakar yang
disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara bertekanan dan suhu tinggi,
sehingga terjadilah pembakaran. Pada langkah ini torak mulai bergerak dari TMA
ke TMB karena pembakaran berlangsung bertahap,
d) Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke
TMB dengan katup isap tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas bekas
pembakaran terdorong keluar.
3) Proses
pembakaran mesin diesel
Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:
a) Periode 1: Waktu pembakaran tertunda (ignition delay)
(A-B)
Pada periode ini disebut fase persiapan pembakaran,
karena partikel-partikel bahan bakar yang diinjeksikan bercampur dengan udara
di dalam silinder agar mudah terbakar.
b) Periode 2: Perambatan api (B-C)
Pada periode 2 ini campuran bahan bakar dan udara
tersebut akan terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan merambat dengan
kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran terbakar sekaligus, sehingga
menyebabkan tekanan dalam silinder naik.
Periode ini sering disebut periode ini sering disebut pembakaran letup.
c) Periode 3: Pembakaran langsung (C-D)
Akibat nyala api dalam silinder, maka bahan bakar yang
diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari
jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering disebut
periode pembakaran dikontrol.
d) Periode 4: Pembakaran lanjut (D-E)
Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan bakar belum
terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir, pembakaran masih tetap
berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama, temperatur gas buang akan
tinggi menyebabkan efisiensi panas turun.
Berikut ini adalah tutorial dari saya
semoga bermanfaat.
Kurang lebihnya saya ucapkan terima
kasih.
‘’Salampintar’’
Belum ada tanggapan untuk "BELAJAR CARA KERJA ENGINE DIESEL"
Posting Komentar